Senin, 13 Desember 2010
Ingin Anak Perempuan? Stop Makan Pisang!
INGIN punya anak perempuan? Menurut para ilmuwan, Anda sebaiknya berhenti makan pisang. Anda juga disarankan untuk memakan kacang-kacangan dan keju. Apa pasal?
Peneliti dari Universitas Maastricht di Belanda telah menemukan, bahwa kombinasi makanan yang tepat dan waktu seks adalah kunci utama menentukan apakah Anda akan memiliki seorang putra ataukah putri. Mereka mengatakan siasatnya yakni menahan diri mengonsumsi makanan yang kaya akan sodium dan kalium seperti pisang, teri, minyak zaitun, salami, salmon, udang, kentang, daging olahan, roti, dan kue kering. Sebaliknya mereka harus berkonsentrasi pada makanan yang kaya akan kalsium dan magnesium.
Untuk penggantinya, Anda dapat memakan makanan yang kaya akan kalsium termasuk yoghurt, keju keras, salmon kalengan, bayam, tahu, almond, oatmeal, brokoli, dan jeruk. Sementara kacang mete, sereal gandum, dan kacang-kacangan kaya akan magnesium. Demikian yang dinukil dari Times of India, Senin (13/12/2010).
Para peneliti mengklaim, bahwa makanan yang dikonsumsi pria tidak memiliki efek pada jenis kelamin bayinya.
Jika calon ibu ingin anak perempuan, para ilmuwan juga merekomendasikan melakukan hubungan seks biasa, tetapi tidak pada hari-hari sebelum atau setelah ovulasi.
Kesimpulan ini mengikuti studi selama lima tahun yang melibatkan 172 wanita Eropa Barat berusia 23-42 tahun. Semua perempuan itu sebelumnya pernah melahirkan seorang anak laki-laki dan menginginkan kehadiran anak perempuan.
Mereka diperintahkan untuk mengurangi asupan garam dan setidaknya makan produk susu dalam sehari. Para partisipan juga harus mengudap makanan termasuk roti, sayuran, buah, daging, nasi, dan pasta.
Meskipun banyak perempuan yang gagal dalam survei ini, karena tidak bisa mematuhi persyaratan atau aturan diet yang ketat pada saat melakukan hubungan seks, namun 21 perempuan tetap bertahan sampai akhir.
Dari 21 perempuan tersebut, 16 di antaranya melahirkan anak perempuan. Keberhasilan tersebut masuk angka yang menakjubkan, yaitu hampir 80 persen.
"Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kedua metode diet dan waktu meningkatkan probabilitas wanita dan dampak dari makanan yang paling menonjol," tutup juru bicara para ilmuwan yang dikutip Daily Mail.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar