Senin, 13 Desember 2010

Ingin Anak Perempuan? Stop Makan Pisang!


INGIN punya anak perempuan? Menurut para ilmuwan, Anda sebaiknya berhenti makan pisang. Anda juga disarankan untuk memakan kacang-kacangan dan keju. Apa pasal?

Peneliti dari Universitas Maastricht di Belanda telah menemukan, bahwa kombinasi makanan yang tepat dan waktu seks adalah kunci utama menentukan apakah Anda akan memiliki seorang putra ataukah putri. Mereka mengatakan siasatnya yakni menahan diri mengonsumsi makanan yang kaya akan sodium dan kalium seperti pisang, teri, minyak zaitun, salami, salmon, udang, kentang, daging olahan, roti, dan kue kering. Sebaliknya mereka harus berkonsentrasi pada makanan yang kaya akan kalsium dan magnesium.

Untuk penggantinya, Anda dapat memakan makanan yang kaya akan kalsium termasuk yoghurt, keju keras, salmon kalengan, bayam, tahu, almond, oatmeal, brokoli, dan jeruk. Sementara kacang mete, sereal gandum, dan kacang-kacangan kaya akan magnesium. Demikian yang dinukil dari Times of India, Senin (13/12/2010).

Para peneliti mengklaim, bahwa makanan yang dikonsumsi pria tidak memiliki efek pada jenis kelamin bayinya.

Jika calon ibu ingin anak perempuan, para ilmuwan juga merekomendasikan melakukan hubungan seks biasa, tetapi tidak pada hari-hari sebelum atau setelah ovulasi.

Kesimpulan ini mengikuti studi selama lima tahun yang melibatkan 172 wanita Eropa Barat berusia 23-42 tahun. Semua perempuan itu sebelumnya pernah melahirkan seorang anak laki-laki dan menginginkan kehadiran anak perempuan.

Mereka diperintahkan untuk mengurangi asupan garam dan setidaknya makan produk susu dalam sehari. Para partisipan juga harus mengudap makanan termasuk roti, sayuran, buah, daging, nasi, dan pasta.

Meskipun banyak perempuan yang gagal dalam survei ini, karena tidak bisa mematuhi persyaratan atau aturan diet yang ketat pada saat melakukan hubungan seks, namun 21 perempuan tetap bertahan sampai akhir.

Dari 21 perempuan tersebut, 16 di antaranya melahirkan anak perempuan. Keberhasilan tersebut masuk angka yang menakjubkan, yaitu hampir 80 persen.

"Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kedua metode diet dan waktu meningkatkan probabilitas wanita dan dampak dari makanan yang paling menonjol," tutup juru bicara para ilmuwan yang dikutip Daily Mail.

Ahmad Dhani Tak Tahu Foto Topless Dewi Persik


JAKARTA - Foto topless Dewi Persik beredar di dunia maya. Dia mengaku foto dilakukan di kantor RCM milik Ahmad Dhani. Namun, Dhani membantah.

"Dhani enggak tahu dan enggak memperhatikan," ujar kuasa hukum Ahmad Dhani, Syamsul Huda, saat dikonfirmasi, Senin (13/12/2010).

Mantan suami Maia Estianty itu, kata Syamsul, sama sekali tidak pernah membahas perihal foto tersebut. "Enggak pernah diobrolin. Yang diperhatikan itu, ya masalah kerjaan. Profesional," urainya.

Syamsul membantah tudingan Ketua FPI Jakarta Habib Salim Alatas, bahwa Dhani memelihara artis porno. "Dasar hukumnya apa? Hukum pidana itu logika, harus jelas," tegasnya.

Dhani terseret dalam foto topless (telanjang dada) Dewi Persik. Sebab, janda seksi itu mengaku pemotretan dilakukan di studio milik Dhani di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. FPI sendiri telah melaporkan Dewi ke Polda Metro Jaya, Rabu, 8 Desember 2010, dengan laporan bernomor LP/4272/XII/2010/PMJ/Dit Reskrim Um.

Hari ini, FPI hendak melaporkan Dhani ke Polda, namun ditolak penyidik dengan alasan laporan sebaiknya disatukan dengan laporan terhadap Dewi Persik.

Semula, Dhani juga hendak melaporkan FPI di Mabes Polri. Tapi karena FPI urung melapor, Dhani juga menunda laporannya.

Freestyle di Jalan Raya, Biker Ditilang Rp2,8 Juta


WALES- Jika di Indonesia aksi freestyle di jalan raya kerap jadi bahan tontonan bagi warga sekitar, maka jangan coba-coba melakukannya di Wales.

Seorang pengendara sepeda motor yang kedapatan melakukan aksi wheelie di tengah jalan ternyata harus rela untuk diganjar hukuman oleh kepolisian setempat.

Wheelie sendiri merupakan aksi freestyle dengan cara mengangkat roda depan sepeda motor yang ditunggangi si biker.

Biker tersebut yakni David Titley. Ia tertangkap kamera kepolisian setempat tengah melakukan aksi wheeliemenggunakan KTM 450 di Snowdonia National Park, Wales akhir Agustus lalu.

Akibatnya pria 38 tahun itu diganjar hukuman larangan mengemudi selama 12 bulan. Demikian dikutip dariVisordown, Senin (13/12/2010).

Titley dianggap telah melakukan adegan mengemudi yang berbahaya. Karena itu selain dilarang mengemudi selama 12 bulan ia juga wajib kerja 60 jam tidak dibayar dan dikenai denda sebesar Rp2,8 juta.

Wow, bagaimana jika peraturan ini diterapkan di Indonesia ya?
(Okc)

Kamis, 02 Desember 2010

Ketika Umur Belum Setahun Jagung

1 Desember 2009. Setahun yang lalu, Harian Vokal mulai tampil dalam panggung media massa di Provinsi Riau. Di tengah menjamurnya media tetangga, koran yang ber-tagline Koranku Koranmu Koran Kita Semua ambil bagian dalam mengisi kebutuhan informasi khalayak ramai. Media massa yang dikelola kalangan anak muda ini hadir ke hadapan pembaca setiap paginya.

Detak waktu terus berjalan. Tak terasa sudah setahun Harian Vokal menghiasi ruang publik. Sebagai media bernama VOKAL, cendrung diartikan sebagai koran yang bersuara lantang, fokus dan isinya bergema. Efek beritanya seperti halilintar di siang hari. Suaranya tak terbendung dan gerakannya tak terhentikan. Begitulah orang melihat VOKAL.

Memang begitulah adanya. Mempublikasi fakta apa adanya, mengungkap cerita di balik peristiwa, dan memuat berita tak dimaksudkan melukai siapa pun adalah karakter Vokal. Vokal bukan sekumpulan suara yang di-setting untuk menyanyikan lagu pesanan. Vokal bukan perpaduan suara yang sengaja dibentuk untuk menghibur golongan tertentu.

Vokal adalah suara hati dan jeritan ketidakadilan yang menimpa rakyat. Menjadi perpanjangan tangan atas kaum yang ditindas dan tertindas. Sambungan lidah kalangan papa yang suaranya dibungkam.

Menjadi media yang mengungkap segala yang bias soal pejabat. Menyajikan dengan rangkaian fakta dan data sedemikian apik. Enak dibaca dan tak lari dari kenyataan. Tatkala dimuat sebagai berita, pusat kesadaran objek berita langsung tersentuh. Dia tak bisa menggelak dari kesalahan. Inilah seni Vokal.

Umur belum setahun jagung dan darah belum setampuk pinang, Vokal sudah mempraktikan seni demikian. Terasa benar dampaknya. Di tengah jamaknya media massa yang terbeli halamannya oleh pemerintah dan pihak tertentu, Vokal hadir sebagai penyeimbang. Apa yang tersembunyi dan disembunyikan akibat kerja sama dengan pihak tertentu, harian ini mengungkapnya. Makanya tak heran, banyak yang terkejut dan tidak sedikit pula bertanya-tanya; “Apa orientasi Harian Vokal?”

Inilah Vokal. Apapun bisnis, pasti dimaksudkan mencari keuntungan. Apapun usaha, jelas mencari uang. Apapun koran di Riau, terang menjalin kerja sama strategis dengan sejumlah pihak. Vokal juga demikian. Namun hanya saja, kerja sama yang dilakukan tak menjajah kebebasan pers, tidak menghilangkan independensi dan mencabut kemandirian gerak mesin jurnalistik.

Semuanya harus berjalan pada koridor masing-masing. Uang tidak boleh membumihanguskan sikap kritis. Halaman puja-puji yang dikontrak jangan sampai berefek pada pengaturan pada halaman yang lain. Halaman pariwara tak etis dimaksudkan untuk mengutak-atik halaman kontrol sosial.

Semua pihak mesti cerdas memahami pagar api antara indealisme redaksi dan kebutuhan perusahaan. Tak boleh ada yang mendominasi satu pihak untuk ketersudutan divisi lainnya.

Bisnis koran adalah usaha pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat. Jangan lantaran uang, hak-hak masyarakat tak diberikan. Jangan gara-gara keuntungan lain, hak rakyat dikebiri.

Pembaca Budiman! Doakan kami, agar kami tetap mengakar di hati masyarakat. Kami mungkin bukan terbesar, tetapi sebagai media berpengaruh di Provinsi Riau, itu pasti! **


Kesetiaan Seorang Lelaki Tua

Mari belajar kesetiaan pada sosok lelaki ini kawan! Pada diri pria yang bernama Eko Pratomo Suyatno ada arti cinta. Dalam pribadi yang mampu memajukan industri reksadana dan juga seorang pemimpin dari sebuah perusahaan investasi reksadana besar di negeri Indonesia ini ada praktik ketulusan pada istri.

Sebagaimana dilansir oleh sebuah tulisan kawan, usianya sudah tidak terbilang muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak.

Di sinilah awal cobaan itu menerpa, istrinya melahirkan anak yang keempat. tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnya pun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari sebelum berangkat kerja Pak Suyatno sendirian memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan mengangkat istrinya ke tempat tidur. Dia letakkan istrinya di depan televisi agar istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya sudah tidak dapat bicara, tapi selalu terlihat senyum. Untunglah tempat berkantor Pak Suyatno tidak terlalu jauh dari kediamannya, sehingga siang hari dapat pulang untuk menyuapi istrinya makan siang.

Sorenya adalah jadwal memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa menanggapi lewat tatapan matanya, namun begitu bagi Pak Suyatno sudah cukup menyenangkan. Bahkan terkadang diselingi dengan menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun. Dengan penuh kesabaran dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka. Sekarang anak- anak mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari, seluruh anaknya berkumpul di rumah menjenguk ibunya karena setelah anak-anak mereka menikah dan tinggal bersama keluarga masing-masing. Pak Suyatno memutuskan dirinyalah yang merawat ibu mereka karena yang dia inginkan hanya satu ‘agar semua anaknya dapat berhasil’.

Dengan kalimat yang cukup hati-hati, anak yang sulung berkata: “Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak……bahkan bapak tidak izinkan kami menjaga ibu.” Sambil air mata si sulung berlinang.

“Sudah keempat kalinya kami mengizinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengizinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini, kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian,” kata si Sulung melanjutkan permohonannya.

”Anak-anakku…Jikalau perkawinan dan hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah lagi, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian di sampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian….”

Sejenak kerongkongan Pak Suyatno tersekat. “Kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat dihargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya seperti sekarang, kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yang masih sakit.” Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak-anaknya

Sejenak meledaklah tangis anak-anak Pak Suyatno, merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata Ibu Suyatno, dengan pilu ditatapnya mata suami yang sangat dicintainya itu.

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi narasumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat istrinya yang sudah tidak bisa apa-apa, ketika itulah meledak tangisnya dengan tamu yang hadir di studio. Tamu itu kebanyakan kaum perempuan yang tidak sanggup menahan haru.

Disitulah Pak Suyatno bercerita. “Jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian itu adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 anak yang lucu-lucu..Sekarang saat dia sakit karena berkorban untuk cinta kami bersama… dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit…” tuturnya sambil menangis.

”Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya hanya dapat bercerita kepada Allah di atas sajadah..dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya. Bahwa cinta saya kepada istri, saya serahkan sepenuhnya kepada Allah.”

Langka, jarang dan sulit menemukan kualitas demikian di kehidupan nyata ini. Tak lama kemudian, terdengar ajakan. “Fulan! Bagaimana kita ke Meranti. Di sana banyak menu kepiting. Variasi dan murah meriah lagi,” kata seorang teman.

Hmmm…plesiran lendir pula ceritanya ini! ***


Bermula dari Niat Baik Kawan!

Fulan baru saja dapat musibah. Petaka yang bermula dari niat baik. Maksud hati ingin menolong orang yang barang jatuh di tengah jalan. Tatkala barang itu jatuh, Fulan membantu mengambilnya. Orang itu lagi mengendarai sepeda motor.

Upss…barang baru disentuh, yang punya barang berteriak; “Rampooooooooooook…rampoooooooooook!” Fulan terkejut bukan alang kepalang. Mau lari, jelas menambah runyam keadaan. Mau bertahan dan menjelaskan, warga sudah berkerumun. “Alamak mati juga diruku,” kata Fulan membathin.

Berselang tak lama kemudian, orang banyak langsung main hakim. Fulan dipukul. Remuk jua badannya. Darah bercucuran. Fulan pingsan. Semuanya serba hitam dan gelap.

Tak jauh berbeda dengan kisah seorang pemuda. Seketika hujan rintik-rintik membasahi bumi, udara berhembus terasa segar. Seorang pemuda telah selesai menunaikan salat luhur berjamaah di masjid. Pandangannya menyapu ke arah halaman masjid, tidak jauh darinya ada seorang perempuan tua yang duduk di tengah lapangan menarik perhatiannya. Tiba-tiba sebuah tas kecil dari tempat nenek itu terbang tertiup angin kencang. Segera pemuda itu memperhatikan teriakan nenek itu minta tolong, ingin tasnya diambilkan.

Merasa terpanggil, pemuda itu segera berlari mengejar tas kecil. Terlihat tas itu telah melesat jauh, dia berlari dengan terengah-engah kelelahan. Berlarilah pemuda itu sekuat tenaga dan tas kecil itu berhasil juga dipegangnya. Tampak keringat bercucuran, dengan hati penuh kebahagiaan dia berlari kecil mengantarkan tas kecil. Terlintas di dalam hatinya lelah yang dirasakan tentunya akan disambut dengan senyuman dan ucapan terima kasih sang nenek sudah cukup sebagai balasan atas kebaikan yang telah dilakukannya.

Namun diluar dugaan, sang nenek segera merebut tas kecil itu dan membalikkan tubuhnya dengan wajah yang cemberut. Sepintas seperti marah. Pemuda terkejut bukan main. Jangankan senyuman dan ucapan terima kasih, wajah ramahpun tidak terlihat. Pemuda itu kebingungan. “Apa dosaku ya?” ucapnya lirih. Dia tak bisa bergerak, malu, kesal, kecewa tercampur aduk.

Berkali-kali pemuda istighfar. Siang itu dirinya menemukan pelajaran yaitu makna ikhlas. Ya tentang keikhlasan. Keikhlasan berarti tidak pernah berharap apapun, bahkan balasan walaupun berupa senyuman dari yang kita perbuat. Lakukanlah segala perbuatan baik semata-mata karena Allah. Itulah yang disebut dengan ikhlas. Siang itu di halaman masjid, pemuda itu mendapatkan pelajaran bahwa ikhlas itu indah.

Hmm…ikhlas itu indah. Badan biar remuk-redam, tapi hati masih bisa tersenyum. Lantas bagaimana dengan dirimu kawan, yang suka menolong pejabat penipu itu. Tampilan seperti nabi, tapi hatinya yahudi. Entahlah Fulan! ***

Pak Beye Berantas Korupsi Kawan!

Hoi….kawan! Pak Beye izinkan aparat penegak hukum memeriksa 155 kepala daerah. Para petinggi daerah itu terlibat perkara pidana korupsi. Ganyang para koruptor berjubah pemimpin. Linggis mereka yang menilep uang rakyat. Sterika para sosok yang diindentikkan dengan tikus tersebut!

Tahukah engkau wahai kawan! Ada sebuah tulisan yang dikirim Zapira ke Fulan. Bagus juga untuk dibaca-baca. Ini dia kawan; Apa yang kita kenal dengan istilah koruptor, ya… itulah dia. Kini telah menjadi seorang koruptor. Secara artian bebas, koruptor adalah seseorang maupun sekelompok orang yang dengan sengaja mengambil bagian yang bukan haknya demi kesenangan dan kehidupannya dengan menggunakan berbagai cara untuk meraihnya. Seorang koruptor adalah budak nafsu jahat manusia dan seorang koruptor adalah balatentara setan laknatullah.

Wahai Saudaraku…Janganlah engkau gadaikan akhiratmu dengan duniamu yang fana ini. Sesungguhnya engkau akan termasuk golongan orang-orang yang merugi di akhirat kelak dan engkau akan mendapatkan siksa yang sangat pedih. Aku berpesan untukmu dan aku mengingatkan untuk diriku sendiri. Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang menggadaikan akhirat demi dunia.

Perjalanan seorang koruptor sangatlah kotor, kehidupan koruptor sangatlah hina, kebahagiaan koruptor adalah semu. Senyuman koruptor adalah kebusukan hatinya, sapaan koruptor adalah kibaran bendera hitam, ajakan koruptor adalah lambang kematian. Pada hakikatnya koruptor adalah bangkai yang tak berguna, tetapi keberadaan mereka adalah hikmah buat renungan kita.

Dimana koruptor berpijak, disitulah kehinaannya ditebar. Dimana koruptor bicara, disitulah kebusukannya ditanam. Dimana dia tidur, disitulah dia menjadi manusia yang tidak berguna. Wahai koruptor….Engkau ambil hak kami, engkau rampas harta kami, Engkau telah sengsarakan kami, engkau telah binasakan kesempatan kami, sungguh Engkau adalah seburuk-buruknya manusia dan engkau akan masuk ke dalam golongan orang-orang yang merugi.

Dengan jiwa jahatnya, dia tumpukkan harta, dengan jiwa kotornya dia cari tahta, dengan nafsu bejatnya dia tiduri setiap wanita cantik. Ketika harta, tahta dan wanita telah menjadi impiannya, dan ketika dia tidak mampu mendapatkannya dengan jalan yang benar, maka akal busuknya pun mulai dia gunakan. Kejahatan jiwa, kehampaan hati, kebusukan pikiran, kebohongan lisan dan gerak tipu berkumpul menjadi senjata ketika dia mulai menebar ancaman. Kepura-puraan dan kemunafikan menjadi tameng ketika dia menikmati hasil buruannya.

Seorang koruptor tidak mempunyai perasaan, seorang koruptor tidak memiliki belas kasih, seorang koruptor tidak mengenal tenggang rasa. Dia akan melenyapkan siapapun yang akan menghalangi niatnya, dia akan membinasakan siapapun yang menghalangi rencananya, dia akan menyuap siapapun yang merintanginya dan dia akan menjadikannya sekutu dalam mencapai tujuannya.

Wahai koruptor…..apakah engkau mengira hidupmu akan selalu berada dalam kesenangan? Wahai koruptor…..apakah engkau merasa hartamu akan menolong dirimu dari siksa neraka? Wahai koruptor…..apakah engkau berpikir bahwa hartamu bisa membahagiakanmu? Wahai koruptor…..apakah engkau melihat orang lain sengsara akibat perbuatan kejimu? Wahai koruptor…..apakah engkau mendengar kesusahan masyarakat umum yang mengkhawatirkan?

Sekali koruptor tetaplah dia akan menjadi koruptor selamanya kecuali mendapat hidayah Allah. Koruptor memang punya mata tapi mereka tidak melihat penderitaan orang, mereka punya telinga tapi mereka tidak mendengar kesusahan orang, mereka punya mulut tapi mereka tidak bisa berkata jujur, mereka punya hidung tapi mereka tidak mencium aroma kemiskinan dan mereka pun punya tangan tapi mereka tidak mau membantu malah merampoknya. Sesungguhnya sang koruptor adalah manusia cacat dan tak berguna, karena mereka buta tuli, bisu dan lumpuh. Tetapi kemuliaan hanyalah milik mereka (maaf) orang yang buta, tuli, bisu dan lumpuh tetapi mempunyai ketaqwaan dan kesucian jiwa yang terjaga.

Wahai koruptor…..bertaubatlah sebelum maut menjemputmu! Wahai koruptor…..kembalilah pada kebenaran sebelum ajal melenyapkan dirimu ! Wahai koruptor…..meminta ampunlah pada Sang Khalik sebelum tamat riwayatmu! Wahai koruptor…..meminta maaflah pada rakyat atas perbuatan burukmu! Wahai koruptor…..kembalikanlah kekayaanmu pada rakyat sebagai bukti taubatmu! Wahai koruptor…..muliakanlah orang-orang yang telah engkau sengsarakan hidupnya!

Wahai koruptor…..dunia ini adalah fana, dunia ini tidaklah kekal, dunia ini hanyalah menipu. Mengapa Engkau menginginkan kesenangan sesaat? Mengapa engkau mencari kenikmatan sementara? Mengapa Engkau menukar akhiratmu dengan duniamu?

Wahai Koruptor…..maut membayangimu, kematian menunggumu, kebinasaan mengikutimu, siksa pedih menantimu! Gunakanlah akal sehatmu! Pakailah pikiran jernihmu! Jalankanlah hati sucimu! Menuju kebahagiaan yang hakiki, kenikmatan yang kekal, kesenangan yang tiada akhir dan kemewahan surga yang tidak akan pernah Engkau bayangkan!

Wahai saudaraku, sahabatku, teman seperjuanganku marilah kita berusaha untuk terhindar dari kejahatan sang koruptor dan kerajaan beserta balatentaranya. Sesungguhnya kejahatan tidak akan pernah bisa mengalahkan kebaikan. Dan sebarkanlah pesan kematian ini pada Sang koruptor dan kerajaannya. Karena Sang khalik akan selalu bersama orang-orang yang benar dan akan berpaling dari orang-orang yang jahat.

“Mari kita baca sekali lagi kawan!” teriak Fulan sembari meminum kopi di sebuah kedai di Siak. ***